Di Buang Sayang

Catatan, Perjalanan, Pendapat, Pikiran, Manusia

Rabu, 23 Agustus 2017

Waktu

Agustus 23, 2017 Posted by Unknown No comments

Sesuatu yang terus berjalan, tidak pernah dapat berhenti. Sesuatu yang lebih penting dari apapun. Sesuatu yang dapat membatasi segalanya. Sesuatu dan sesuatu. Entah sesuatu yang satu ini begitu rumit. Terdefinisikan secara teori namun tidak dimengerti secara realitas.

Sekali lewat, tidak bisa kembali. Sekali disaat ini harus dijalani, sekali belum datang tidak bisa di lihat. Lalu harus bagaimana memposisikannya?

Sumber Gambar : Hipwe.com

Ada yang hidup dengan masa lalunya. Ada yang hidup terjebak dengan masa yang sedang dijalani. Ada yang hidup dengan merisaukan masa yang akan datang.

Ada yang berharap seperti masa lalu. Ada yang berharap semoga hari ini. Ada yang berharap semoga esok.
Ada yang belajar dari  kejadian kemarin. Ada yang belajar dengan hari ini. Ada yang belajar dari khayalan masa depan.

Ada yang merasa terlalu lama. Ada yang merasa tak terasa dan ada yang berharap semoga cepat berlalu.
Kita perlu waktu untuk mendapatkan waktu yang lebih banyak. Kita perlu waktu untuk melewatkan waktu. Kita perlu waktu untuk melihat waktu. Kita perlu waktu untuk memikirkan waktu. Kita perlu waktu untuk menjalani waktu.

Jadi ??

Ah seandainya tidak ada jam, tidak ada kalender sepertinya tidak akan ada waktu. Karena waktu selalu ditunjukan dengan angka. Dan angka angka ini hanya hasil yang disepakati oleh kebanyakan orang.
Jika waktu hanya membuat bingung sepertinya boleh mengganti kata “waktu” dengan kata “kesempatan”.
Jika ingat waktu, ingat kesempatan. Melihat jam dan kalender melihat kesempatan. Ingat deadline ingat kesempatan. Ingat jadwal ingat kesempatan.

Kita tentu sepakat dengan kata kebanyakan orang bahwa kita mempunyai lama waktu yang sama. Berarti kita mempunyai kesempatan yang sama juga.
Kita tentu sepakat kata kaum materialis bahwa waktu adalah uang. Jadi kesempatan yang kita punya bisa menjadi uang.

Kita tentu sepakat kaum agamis bahwa waktu adalah ibadah. Jadi kesempatan yang kita punya bisa menjadi ibadah.

Kita tentu sepakat kata penyair bahwa kita adalah abadi sedangkan waktu adalah fana. Berarti kesempatan yang kita punya akan hilang, sedangkan kita akan abadi dengan hasil kesempatan yang kita buat.
Jadi pada akhirnya kita harus sepakat bahwa membiarkan waktu berjalan begitu saja, berarti kita membiarkan kesempatan hilang begitu saja.

Lalu jika hidup tentang kesempatan, bagaimana jika kita tidak sempat?
Jika hidup tentang kesempatan, bagaimana tentang banyaknya pilihan terhadap kesempatan?
Jika hidup tentang kesempatan, bagaimana tentang tidak adanya kesempatan?
Jika hidup tentang kesempatan, bagaimana tentang konsekuensi dari kesempatan yang kita ambil?
Jika hidup tentang kesempatan, bagaimana tentang hidup tapi tanpa kesempatan?

Jika hidup tentang kesempatan, bagaimana jika tidak memiliki kesempatan untuk hidup?


SEKALI MERDEKA TERUS MERDEKA

Agustus 23, 2017 Posted by Unknown No comments

Merdeka bukan hanya sebuah identitas.
Merdeka bukan hanya kata benda yang statis
Merdeka bukan hanya memproklamisikan.




Sekali merdeka, terus merdeka. Merdeka adalah sebuah proses. Merdeka bukan hanya kata benda namun juga kata kerja. 17 Agustus 1945 merupakan hari dimana Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Perlu diketahui bahwa jauh sebelum itu Indonesia berjuang melawan para penjajah.

Itu adalah sebuah awal dan modal agar bangsa Indonesia dapat mandiri dan bisa mengurusi rumah tangga nya sendiri. Ibarat rumah itu adalah sebuah tanah tempat berdirinya bangunan. setiap hari penghuni rumah bertambah, maka segala papan, sandang dan pangan perlu dipenuhi agar si penghuni rumah minimal bisa hidup.

Semerdekadekanya merdeka adalah ketika setiap manusia menjadi manusia yang sesungguhnya. Tidak usah berpikir dulu saya seorang pejabat, saya seorang intektual atau saya seorang rakyat cukup dengan saya adalah manusia. Identitas adalah nomer kesekian dari kemanusian. ketika menolong orang yang kecelakaan kita tidak mungkin bertanya lebih dulu apa identitasnya, anda pejabat? Agamanya apa? Islam NU, islam Muhamadiyah?

Saya rasa hukum tidak akan terlalu diperlukan bahwa manusia nya bermoral. Orang mencuri akan dihukum sekian tahun penjara, sedangkan hukum tidak tau, kenapa orang tersebut mencuri. Bisa saja keluarganya sudah WAtiga hari tidak makan.

Kita hari ini berusaha menjadi manusia yang tidak bisa dipercaya, sehingga sulit mempercayai orang lain. Tidak ada teman yang abadi, tidak ada musuh yang sejati, yang ada hanya kesejatian dan keabadian kepentingan. Ayo lah kawan, manusia bukan alat tapi tujuan, berhenti memandang bahwa manusia adalah sebagai sebuah alat! Para bos menjadikan manusia sebagai alat untuk menjadikan keuntungannya meningkat. Para politisi menjadikan manusia sebagai alat agar dapat duduk di kursi emas. Para manusia menjadikan manusia lainnya sebagai alat untuk pemerlancar kepentingannya.

Terlepas dari apapun prinsip, apapun golongan, apapun pekerjaan selama berasas kan kebaikan dan kemermanfaatan maka perjuangkan. Simpan saja kebenaran jauh di dalam akal dan hatimu.

Merdeka.

Apa yang kurang dari Indonesia? Alam subur. Manusia berlimpah.
Ada pepaatah menyebutkan bahwa “harta tidak akan habis selama 7 generasi”, hari ini Indonesia sudah masuk ke generasi ke delapan. Sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia sangatlah berlimpah ruah. Namun hal itu jangan dijadikan kita berpangku tangan karena “toh indonesia masih kaya”.


Syahrir mengingatkan bahwa, “Kemerdekaan nasional adalah bukan tujuan akhir, tapi rakyat bebas berkarya adalah pencapaian puncaknya”. Namun bung karno mewanti – wanti bahwa, “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”.
kemudian syahrir mengigatkan lagi bahwa, “Hidup yang tak diperjuangkan tak akan dimenangkan”. Dan kali ini tan angkat bicara, wahai pemuda, “Idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh pemuda”.

Semoga kita selalu berusaha untuk memerdekakan kemerdekaan dengan semerdekamerdekanya.



Bandung, 17 Agustus 2017

Minggu, 20 Agustus 2017

Kesempatan

Agustus 20, 2017 Posted by Unknown No comments

Kesempatan, ke-sempat-an. Merupakan suatu keadaan dimana ruang dan waktu memberikan dan mengizinkan kita untuk medapatkan sesuatu. Kesempatan sering juga disebut peluang.
Sempat, disempati, menyempati, menyempatkan, kesempatan, berkesempatan. Sekelompok kata dangkal arti namun dalam makna. sekelompok kata yang berhubungan dengan suatu keadaan. Sekelompok kata itu – itu saja namun perlu ini – itu untuk mendapatkannya.

Ada yang kesal karena tidak sempat, namun ada juga yang kesal karena tidak disempatkan. Ada yang kesal karena tidak dapat kesempatan, namun ada juga yang kesal karena tidak menyempatkan. Ada yang kesal karena tidak bisa menyempatkan namun ada juga yang kesal karena tidak berkesempatan.
Kesempatan, kesempatan, kesempatan. Dimana? Bagaimana? Kapan? Siapa?

Ada yang mendapat  kesempatan karena tempatnya tepat. Ada yang mendapat kesempatan karena caranya tepat. Ada yang mendapat kesempatan karena waktunya tepat. Ada yang mendapat kesempatan karena orangnya tepat. Ada yang mendapat kesempatan karena tempat, cara, waktu dan orangnya tepat.


(Sumber Gambar : dwitilottama.files.wordpress.com)


Yaaa, Tepat. Semuanya tentang ketepatan.
Tepat sebuah kata yang lebih mirip dengan kata sempurna. Sebuah kata yang ajaib ditengah – tengah persepsi ; sesuatu yang pasti adalah ketidak pastian itu sendiri, atau sesuatu yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri.

Tepat, jika berbicara angka adalah sesuatu yang mungkin. 2 + 2 = 4, yaaa tepat !!
Namun, dapatkah kita mendapatkan penilaian tepat tentang waktu dan keadaan yang relative. Dapatkah kita mendapatkan penilaian tepat tentang orang – orang yang selalu berubah. Dapatkah kita mendapatkankan penilian tepat ditengah ketidaktahuan kita sendiri tentang tepat itu sendiri.
Sesuai harapan atau kepuasan mungkin kata pengganti yang tepat untuk keabstrakan ini. Oke saya puas, atau ini semua sesuai harapan. Karena berbicara tepat, berbicara diri bukan kolektif. Berbicara tepat berbicara rasa bukan keadaan. Berbicara tepat berbicara banyak variable bukan hanya satu variable.

Dan ..

Tepat adalah perspektif bukan nilai mata kuliah. Tepat adalah kepuasaan diri bukan koloni. Tepat adalah petualangan bukan tujuan.
Tepat adalah milik dia yang merasa tepat.


Semoga kita menyempati, sempat yang berkesempatan menyempatkan kesempatan dengan tepat.

Kehidupan terlalu kecil untuk hidup.

Agustus 20, 2017 Posted by Unknown No comments

 (Sumber Gambar : khazanahalquran.com)

Hidup bukan hanya sekedar hidup.
Hidup yang hidup adalah yang menghidupi kehidupan
Hiduplah dengan hidupmu sendiri
Jangan membawa mereka masuk kedalam hidupmu
Jangan membawa hidupmu masuk kedalam mereka.
Jangan menghalangi Maha Hidup diantara hidupan-Nya
Biarkan yang Maha Hidup didalam hidup
Biarkan yang Maha Hidup, hidup didalam.



Ditinggal Ramadhan dan Ditunggu Ramadhan

Agustus 20, 2017 Posted by Unknown No comments

Setiap awal pasti ada akhir dan setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Tak terasa Ramadhan sudah berakhir, sebulan yang penuh kenikmatan ini sudah selesai.
Banyak hal yang telah kita dapat dan banyak hal pula yang sudah terlewat. Hal apapun yang kita dapat adalah tiket ramadhan berikutnya untuk mendapatkan banyak hal yang telah terlewatkan di ramadhan ini.

(Sumber Gambar : mediaummat.co.id)

Banyak ramai yang hadir ditengah keheningan dan banyak keheningan yang hadir ditengah keramaian. Jutaan manusia ramai menyerukan kebesaran-Nya namun dengan setiap jiwa nya penuh keheningan atas kehadiran Rab-Nya. Setiap individu dengan nuansa Ramadhannya menemukan sifat – sifat ketuhanan hadir ditengah keramaian hidup.

Bersedihlah karena ditinggal Ramadhan dan juga berbahagia lah karena ditunggu Ramadhan.
Tuhan, Selama jarak ditinggal Ramadhan dengan “akan bertemunya” Ramadhan ini, bimbingkan lah dan anugerahkan lah hamba mu ini tetap dalam nuansa penuh kekhusyukan dengan rasa rindu terhadap Ramadhan-Mu